Whistle Blower dan Justice Collaborator Diduga Akan Dilakukan Gatot Pujo Nugroho?

Medan, SSMP Whistle Blower dan Justice Collaborator
(mengungkap Tabir)
merupakan hal yang baru dalam dunia hukum di PN Medan iplementasinya akan terjadi dapat dipahami bahwa konsep yang baru ini akan banyak mengandung banyak pertanyaan, perdebatan, sanggahan, dalam perkara dugaan korupsi.
Sesuai Surat Edaran Mahkamah Agung No 4 Tahun 2011 tentang perlakuan tersebut di atas. Strategi menyelamatkan diri dan untuk mendapatkan hukuman yang ringan, hukuman percobaan maka pelaku tindak pidana tertentu, dan bukan pelaku utama yang mengakui perbuatannya dan bersedia menjadi saksi dalam proses peradilan. Oleh sebab itu bila pelaku utama yang mengajukan permoonan menjadi justicecollabolator pasti ada motif terselubung untuk lepasdari tanggung jawab. Maka KPK sebagai lembaga super body, sejak awal mewaspadai modus terselubung para pelaku utama
Seperti 25 Tokoh diantaranya 23 pengacara menggugat Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho PN Medan harus mewaspadai hal ini agar tidak terjadi dan tidak terjebak kasusWhistle blower dan justice collaborator dalam sidang perdana gugatan oleh 23 pengacara terhadap Gatot Pujo Nugroho yang juga Gubernur Sumatera Utara itu, digelar di Pengadilan Negeri Medan dimulai pukul 14.00 WIB dipimpin langsung Wakil Ketua PN Medan Surya Pardamean di ruang Cakra I Jln Kejaksaan PN Medan Jln Kejaksaan Medan, Kamis (04/07/2013)
Gugatan juga turut tersandung yakni Ketua DPRD Sumut, BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) perwakilan Sumatera Utara, Kapolda, Kejaksaan, Mendagri, dan Presiden RI. Khusus untuk Gatot Pujo Nugroho digugat atas nama pribadi sebagai Gubernur Sumatera Utara oleh 23 pengacara.
merupakan hal yang baru dalam dunia hukum di PN Medan iplementasinya akan terjadi dapat dipahami bahwa konsep yang baru ini akan banyak mengandung banyak pertanyaan, perdebatan, sanggahan, dalam perkara dugaan korupsi.
Sesuai Surat Edaran Mahkamah Agung No 4 Tahun 2011 tentang perlakuan tersebut di atas. Strategi menyelamatkan diri dan untuk mendapatkan hukuman yang ringan, hukuman percobaan maka pelaku tindak pidana tertentu, dan bukan pelaku utama yang mengakui perbuatannya dan bersedia menjadi saksi dalam proses peradilan. Oleh sebab itu bila pelaku utama yang mengajukan permoonan menjadi justicecollabolator pasti ada motif terselubung untuk lepasdari tanggung jawab. Maka KPK sebagai lembaga super body, sejak awal mewaspadai modus terselubung para pelaku utama
Seperti 25 Tokoh diantaranya 23 pengacara menggugat Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho PN Medan harus mewaspadai hal ini agar tidak terjadi dan tidak terjebak kasusWhistle blower dan justice collaborator dalam sidang perdana gugatan oleh 23 pengacara terhadap Gatot Pujo Nugroho yang juga Gubernur Sumatera Utara itu, digelar di Pengadilan Negeri Medan dimulai pukul 14.00 WIB dipimpin langsung Wakil Ketua PN Medan Surya Pardamean di ruang Cakra I Jln Kejaksaan PN Medan Jln Kejaksaan Medan, Kamis (04/07/2013)
Gugatan juga turut tersandung yakni Ketua DPRD Sumut, BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) perwakilan Sumatera Utara, Kapolda, Kejaksaan, Mendagri, dan Presiden RI. Khusus untuk Gatot Pujo Nugroho digugat atas nama pribadi sebagai Gubernur Sumatera Utara oleh 23 pengacara.
Kemudian dari pihak penggugat, dari
25 tokoh masyarakat diwakili
empat orang penasehat hukum, salah satunya, Hamdani Harahap dan dari pihak tergugat hanya perwakilan Presiden SBY dan Mendagri yang tidak hadir.
empat orang penasehat hukum, salah satunya, Hamdani Harahap dan dari pihak tergugat hanya perwakilan Presiden SBY dan Mendagri yang tidak hadir.
Gatot Pujo Nugroho dianggap
melecehkan panggilan PN Medan dan tidak sah oleh Hakim dikarenakan
hanya diwakili oleh staf pemprov.
Selanjutnya Hakim Surya Pardamean
menegaskan ironisnya “Untuk saudara yang mewakili Gatot Pujo Nugroho,
tidak sah jika diwakili oleh Staf Pemprov, jadi harus yang legal yakni advokat
yang sah. Karena yang digugat, Gatot secara pribadi. kalau Gubernur bisa
diwakili,” ujar Surya Pardamean dengan tegas.
Diketahui, gugatan Citizen Lawsuit
dilayangkan Tim Advokasi Penyelamat Sumatera Utara yang diketuai Hamdani
Harahap pada 3 Juni 2013 lalu. Citezen Lawsuit merupakan langkah hukum bagi
warga negara untuk menggugat tanggungjawab penyelenggara negara atas kelalaian
dalam memenuhi hak-hak warga negara. Terkait materi gugatan terkait dugaan
korupsi dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan
Bantuan Daerah Bawahan (BDB) yang dikucurkan Gubernur Sumut yang baru seumur
jagung.
“Sebagai pemimpin, Gatot Pujo Nugroho
lalai dalam memenuhi hak-hak warga negara, dan demikian juga para
tergugat dalam hal ini, DPRD Sumut, Kapoldasu, Kejatisu dan BPK yang tidak
menjalankan fungsinya. Kasus korupsi marak, konflik tanah tak kunjung selesai,
dan infrastruktur jalan yang rusak akibat praktik korupsi yang massif di
Sumatera Utara harus diproses hukum secara fokus dan serius sebelum api
berkobar dari masyarakat Sumatera Utara ini, tak boleh ada yang kebal hukum di
negara ini,” imbuh, Hamdani dengan tegas. (Citra/Lenny)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar