Simulasai 600 Penumpang
Pesawat Di Bandara Kuala Namu
Kacab AP II Bandara Polonia Said Ridwan ST MM
Medan, SSMP Online Bandara
Polonia memiliki luas 144 hektare. Sedangkan Bandara Kualanamu dibangun di atas
lahan seluas 1.365 hektare lengkap dengan fasilitas kereta api yang terhubung
langsung dari Kota Medan ke bandara internasional dengan 'call sign' KNO itu.
Kapasitas
Bandara Polonia hanya 900 ribu penumpang per tahun, jauh dibanding Kualanamu
yang diharapkan dapat menampung 8,1 juta penumpang per tahun pada pembangunan
tahap pertama. Sedangkan pada pembangunan tahap kedua diharapkan menampung 15
juta penumpang per tahun, dan 22,18 juta penumpang pada tahap ketiga.
Perbandingan
Bandara Polonia dan Kualanamu, Polonia hanya dapat menampung sebelas pesawat.
Sedangkan Bandara Kualanamu diharapkan mampu menampung 21 pesawat, yang terdiri
dari 11 pesawat Boeing 747-400, tujuh Boeing seri 737 dan tiga pesawat Airbus
A300.
Dalam simulasi Kisaran 600 Calon penumpang pesawat turut serta dalam
simulasi operasional Kuala Namu International Airport (KNIA). Mereka datang
dengan berbagai moda transportasi ke bandara, kereta api, bus, mobil pribadi
hingga taksi.
Simulasi ini
dilaksanakan, Sabtu (6/7/2013) di areal bandara, di Kuala Namu, Kecamatan
Beringin, Kabupaten Deli Serdang. Sumatera Utara (Sumut). Para calon penumpang
tiba mulai sekitar pukul 09.00 WIB, dan kemudian berlaku seperti calon
penumpang pesawat disaksikan Kepala Cabang PT Angkasa Pura Bandara Polonia Said Ridwan ST MM menjelaskan, Bandara Kuala Namu adalah milik kita bersama maka bandara terbaik dan terbesar di Asia mampu menyerap penumpang dengan fasilitas terbaik harapan kita, ujar Said Indra.
Penumpang yang antri check-in di counter, memasukkan
bagasi, dan mendapatkan boarding pass.
Boarding pass itu dipergunakan untuk di-tap di auto gate, yakni pintu otomatis
sebelum menuju ruang tunggu keberangkatan atau boarding room. Calon penumpang
tujuan internasional juga disimulasikan melewati imigrasi.
Kepala Project
Implementation Unit (PIU) Kuala Namu, Joko Wasito menyatakan, simulasi ini
dilakukan untuk mengantisipasi potensi masalah menjelang operasional penuh
bandara pada 25 Juli 2013 mendatang.
"Calon
penumpang berjumlah 600 orang. Tapi jika digabungkan dengan kru pesawat, dan
petugas bandara, ada sekitar 1.000 orang hari ini yang ikut simulasi,"
jelas Joko kepada wartawan.
Simulasi calon
penumpang ini hanya sampai pada tahap menunggu di boarding room, tidak ada
aktivitas naik atau turun dari pesawat. Sebab tidak ada pesawat yang ikut
simulasi karena tidak ada izin.
Berdasarkan hasil
simulasi, tidak ada kendala yang terlalu berarti. Penumpang dapat terlayani
dengan cepat, sebab sistemnya lebih baik dan bandara juga lebih luas dibanding
Bandara Polonia ntara, Sementara seluruh moda dari semua titik
dijelaskan siap beroperasi mengantar penumpang ke Bandara Kuala Namu
Sementara Perum Damri yang diwakili A Siregar didampingi Irwanto dan
Surya Jaya menambahkan menyebutkan bahwa Bus Damri juga turut ambil bagian
dalam melengkapi transportasi menuju kuala Namua yakni dari titik Carefur Jln
Gatot Subroto Medan diperkirakan ongkos penumpang sebesarRp 15.000,- /orang dan
Amplas Medan-KualaNamu Rp 10.000,-/orang, demikian imbuh ASiregar. (Salomo Janfrico/AfrizalTanjung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar