Kamis, 05 September 2013

Bilik Asusila Berkedok Warnet


Warnet Eleven 11 Padang Bulan Sarang Mesum Diduga Kebal Hukum











Warnet Eleven 11 Jln Jamin Ginting Padang Bulan Medan "Seram dan remang-remang"


Gambar membelakangi baju putih Kanit Medan baru, meminta keterangan kepada                                               seorang anak usia 16 Tahun baju biru pekerja di dampingi dua pekerja lainnya di Warnet Eleven 11 Jln Jamin Ginting saat dimintai keterangan  lalu diboyong ke Polsek Medan Baru, Rabu (4/9/2013)

Medan,
Warung internet (warnet) yang seharusnya menjadi tempat untuk menambah ilmu pengetahuan malah disalahgunakan oleh kalangan pelajar. Sejumlah siswa memanfaatkan bilik warnet menjadi bilik asmara, yakni tempat berpacaran di luar batas melakukan hubungan suami isteri.

“Pemilik warnet harusnya tidak membuat bilik-bilik. Warnet lebih baik berbentuk terbuka (tanpa sekat) seperti tempat permainan game centre. Itu bertujuan meminimalisir penyalahgunaan internet untuk membuka situs pornografi atau berbuat asusila,” ungkap Ketua Bidang Infokom P LIRA Sumut Nurlince Hutabarat SPd dan dua Watawan Media Index.
Ketika dikonfirmasi salah Seorang warga sekitar  sebut saja Lenni  mengaku beberapa kali memergoki pasangan siswa berasyik masyuk hingga berhubungan intim di sebuah warnet di Warnet Eleven atau Warnet 11 Jln Jamin Ginting Medan. 
“Malam itu  kebetulan saya juga sedang browsing. Bilik warnet persis di samping bilik warnet saya tiba-tiba bergoyang-goyang. Saya penasaran dan memberanikan diri untuk mengintip lewat sebuah lubang kecil. Saya syok, ternyata dua orang remaja berlainan jenis sedang telanjang alias tanpa sehelai benang  sedang berbuat mesum,” ungkap Lenni Rabu, Malam (4/9)

Ia memastikan kedua siswa itu masih duduk di bangku SMP karena sebagian baju seragam mereja dilepas dan dicantolkan di satu bagian bilik warnet.

Berdasarkan penuturan Anto, warnet yang menjadi tempat mesum para pelajar tidak hanya satu warnet. Di ruas jalan tersebut, setidaknya ada dua warnet lain yang juga menjadi ajang mesum pelajar. Bahkan, menurut Anto, warga pernah menggerebek sepasang remaja yang tengah memadu kasih di dalam bilik warnet.

Menurutnya, warga yang sebagian adalah para orangtua yang juga memiliki anak mahasiswa  kaget mengetahui gaya berpacaran siswa sekarang.

Seorang warga Pasar II Padang Bulan, sebut saja Safrizal, juga mengaku miris dengan fenomena gaya pacaran siswa di warnet. Izal menuturukan, di sekitar tempat tinggalnya, juga ada sebuah warnet yang diduga disalahgunakan sebagai tempat mesum kalangan pelajar. Ada beberapa tetangganya yang kerap memanfaatkan warnet tersebut untuk berbuat asusila.

"Sudah ada tiga orang tetangga saya yang mengatakan kalau mereka pernah berbuat mesum di situ baik siang maupun malam hari. Ketiganya masih SMP," katanya. Menurutnya, bilik di warnet tersebut juga sangat tertutup, gelap. Bahkan, ijal menyebut bilik warnet di sana mirip kamar.

Berdasarkan penuturannya  yang masih tetangganya, bukan hanya pelajar yang berbuat mesum di warnet tersebut. Banyak juga dari kalangan mahasiswa yang memanfaatkan bilik warnet menjadi tempat bercinta. "Bagaimana lagi, di hotel mahal," ungkapnya

Atas tindakan bugil alias fre sex Kanit Medan Baru turun ke TKP pukul 21.00 WIB malam bersama anggotanya, memboyong tiga pekerja Eleven Warnet ke Polsek Medan Baru, namun sebelumnya telah mempertanyakan dengan tegas "Mengapa kalian buka lagi pada hal kalian sudah diperingati, Siapa pemilik Warnet ini?, Mana pemilik Warnet ini?" tanya Kanit Medan Baru.

" Namanya Pak Ginting, Tak ada di sini pemiliknya Pak" jawab Darman pekerja yang masih berusia 16 Tahun mengakui sudah berulang kali digrebek orang tua korban (anak perempuan). Masih terus disuruh Bos buka, saya ga tau Pak!" jawabnya.

Hingga berita ini diterbitkan, keesokan harinya Warnet 11 masih buka meskipun sudah ada teguran lisan Kanit Medan Baru Andres, pemilik Warnet tak peduli bahkan disebut bahwa tiga orang malam Rabu, 4 September 2013 sudah diperiksa di Polsek Medan Baru Jln Nibung Kamis 5 September 2013 atas atensi Kapolresta Medan Melalui SMS ketiga pemuda tanggung pekerja warnet dijemput Knit Medan Baru namun keesokan harinya oknum tentara berpakaian preman menjemput kembali ujar Kanit Medan Baru, ketika dikonfirmasi  Media ini

Ditambahkan Nurlince terkait masalah di atas praktek prostitusi harus diberantas sebelum api berkobar, imbuhnya kepada media ini.
Wartawan: Uli Hutabarat , Media Koreksi, Adi Media Rakyat, Ahkhiyar, Bambang Harian Top Kota, Lenny Sinuhaji Media Index, Syafrizal TV Index.HP 081362000086-081397991710. 082367534944.
           

Senin, 02 September 2013

Mari Doakan PLN Kembali ke Jalan Benar!

Hendri Parwanti Caleg Nomor 6 Dapil I Gunug Sitoli Nias :   Mari Doakan PLN Kembali ke Jalan Benar!
 
                                              
Listrik merupakan kebutuhan vital dalam dunia ini apalagi bagi pelaku ekonomi, bisnis, rumah tangga, instansi pemerintah, swasta, pabrik, kaum Ibu atau Perempuan yang paling perlu melakukan aktivitas saat melahirkan di rumah sakit, kalau malam hari wah apa lagi....pokoknya semua butuh listrik. 
.
Mari kita sadari kalau perempuan merupakan tiang negara marah-marah apa jadinya tuh....makanya PLN jangan melek ungkap “Caleg Perempuan” ini dengan tegas mendukung tuntutan rakyat dengan segala bentuk aktivitas rakyat dan PLN  dengan identitas telah membantu masyarakat jangan setengah hati lah....apalagi kaum pelaku sosial, kesehatan, pendidikan, keamanan, politik, dan  ekonomi  dengan track record yang dimilikiPLN selama ini tak dapat dipertahankan karena ada sesuatu masalah tidak terbuka pada rakyat, jadi PLN mau terbuka pada Kejatisu atau KPK? Hendaknya PLN jangan begitu juga lah yaah.....ujarnya.
 
PLN harus hati-hati lho kalau kami kaum perempuan masih mengalah, nah kalau perempuan marah, gawat kan? Jadi PLN pun harus mau mengalah lho...karena kami kaum perempuan masih mau ngalah..Selama berada di tengah masyarakat PLN harus dapat melaksanakan kinerjanya ketingkat profesionalan sasaran dan gebrakan spektakuler  penyelesaiannya   dengan cepat dan tepat sasaran, agar rakyat jangan marah. Mesin tinggal angkat dari mana saja gampang, kan semua pakai uang rakyat, uang rakyat banyak mau dikemanakan itu semua?
Hal ini disampaikan calon legislatif (DPRD) Tingkat II Daerah Pemilihan I Nomor 6 Kota Gunung Sitoli  dari Partai Hanura  bernama Hendri Parwanti sangat prihatin banyaknya kasus-kasus di negara kita belum tuntas sudah tambah lagi...PLN selain kasus  Trafficking, Kesehatan, Kekerasan  dan intimidasi  terhadap perempuan dalam lingkungan kerja, rumah tangga.   Selain itu masalah politik. korupsi, proyek-proyek fiktif, ketenaga-kerjaan,  Kesehatan, pendidikan,  pekerja seks komersial  itu masalah kesetaraan gender dan kemiskinan,  pembunuhan, bunuh diri  di kota-kota besar hingga pedesaan, demikian diungkapkannya dengan terbuka  dan senang saat disapa Media Rakyat, usai acara pembekalan 1200 caleg Partai Hanura Medan, Sabtu (5/10).
Hendri Purwanti menyampaikan kalau masyrakat mengkritisi karena peduli pada PLN agar cepat berbuat yang terbaik pula ungkap Parwanti yang  telah menikah dengan Drs Firman Harefa SPd MSi dikaruniai Tuhan Tiga Anak ini  termotivasi  masalah di atas ia mencalonkan diri atas panggilan jiwanya yang memiliki keinginan luhur dari suami, keluarga dan dorongan masyarakat yang melihatnya memiliki aura manis yang baik, ramah, keibuan dan penyang ini terobsesi untuk membangun Nias dari ketertinggalan dari multi masalah, memohon “Doa restu masyarakat dengan kerendahan hati dapat memberangkatkan menjadi Caleg Tingkat II Kota Nias Dapil I Nomor 6 Partai Hanura mengakui banyak perempuan sudah sukses
Hendri Purwanti merupakan isteri tercinta Drs Firman Harefa SPd, MSi mantan Sekretaris Daerah Pemko Nias lahir di Pekan Baru, 2 Mei 1962 lalu, tamatan SD (Sekolah Dasar) Mardisiwi Tahun 1967-1973, SMEP (Sekolah Menengah Ekonomi Pertama) Negeri Padang, Tahun 1973-1976 dan SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas) Negeri I Padang juga.
Riwayat pekerjaan Hendri Parwanti yang rajin, lincah dan selalu ceria ini bekerja sebagai karyawan di PT Astra Padang Tahun 1982-1984, kemudian kiprah ke Ibukota Negara, di PT Astra Cabang Hasyim Ashari Jakarta Tahun 1984-1985 dan di PT Mugi Jakarta Tahun 1988-2010.
Wanita yang memiliki tiga orang anak ini menuturkan dengan kerendahan hatinya yang tulus menyampaikan sebagai Ibu Tumah Tangga  bahwa pengalamannya di Perusahaan membuat keinginan dan hasratnya dibarengi mentalnya kuat sesuai jati dirinya sebagai mantan Ibu Dharmawanita semua terujud dan terwujud adalah berkat kasih dari Tuhan, dan dari sesama insan manusia tidak terlepas lah yah, ujar Hendri Parwanti.
Menurutnya hidup ini harus dapat berbagi rasa kepada sesama baik susah maupun senang kita harus ingat bahwa kita ada karena kita mau saling ada di tengah masyarakat sebagai perekat mengikat tali-asih secara dekat tidak boleh sesat meskipun tubuh kita penat tekat harus tetap bersahabat agar selamat, tutur Hendri Parwanti.
Diakuinya, “Keinginan luhurnya bila duduk menjadi Anggota  Legislatif di Gunung Sitoli  dapat bersinergi dan menerapkan untuk  menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah khususnya masalah gender perempuan keterwakilannya memberikan sesuatu yang spektakuler itu nantinya dan saat ini masih rahasia, lho...kalau diberitahu sekarang nanti diambil orang ide, gagasan, dan maksud saya itukan?”ujar Ny Firman Harefa sambil tersenyum.
Fenomena Partisipasi perempuan dan politik telah mendapat kempat yang strategis menjadi perhatian serius jadi  kita harus bekerrius dan fokus untuk mengemas isu dan memecahkan segala isu krusial yang ada di tengah masyarakat.
“Paling tidak caleg perempuan harus mampu menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka bisa untuk membawa perubahan pembangunan, hal ini harus dibuktikan dengan menunjukkan apa yang telah kita lakukan dengan karya nyata bagi masyarakat melalui lingkungan kita masing-masing sebelum menjadi caleg, misalnya selama berkiprah di dunia politik, berkaitan dengan proses penggunaan listrik berapa mega wat  yang telah dijalankan PLN harus terima dikritisi masyarakat apalagi kaum perempuan dalam kelembutanya tersirat kalau marah hebat,  serta seberapa lama lagi PLN bertahan menahan amarah rakyat  Sehingga PLN akan di direkrut menjadi PLS atau (Perusahaan Listrik Swasta) apa mau? bukan sekadar dieksploitasi untuk memenuhi kuota listrik tetapi memang kalau tak mampu melaksanakan tugasnya. Perlu juga ada persaingan terhadap PLN kalau benar-benar tak mampu menjalankan maka perlu berkompetisi dan memiliki kapasitas PLN tak dapat diselamatkan lagi karena  pada dasarnya oknum-oknum di PLN selama ini memiliki kemampuan luar biasa   yang telah melekat dalam negara tentu kalau ada saingn yang jauh berbeda dengan akan terbentuknya perusahaan listrik swasta apa mungkin? Berkaitan dengan ketelitian dalam menyelesaikan sesuatu dan sifat perempuan yang selalu lembutmenggunakan pendekatan hati dan kasih sayang dan tidak merendahkan orang lain dan secara esensial kita tak takut terhadap apapun masalah yang kita hadapi dalam menyelesaikan segala persoalan harus kita Aminni dengan keyakinan dan tekad luhur pasti Tuhan akan jawab persoalan hidup kita.  Mari kita doakan PLN kembali kejalan yang benar.                                            (Nurlince Hutabarat)                          

Caleg No 6 Dapil I Gunung Sitoli

Hendri Parwanti Caleg Nomor 6 Dapil I Gunug Sitoli Nias: Gebrakan Spektakuler Penyelesaian Kasus Penting   


Medan,                                                                                                                                                        Sesuai UU Nomor 31 Tahun 2002 dan UU Nomor Nomor 12 Tahun 2003 Pasal 65 keterwakilan perempuan 30 % dalam  Pemilu  2014 nanti secara representatif baik secara teoretis dan praktis  dalam pasal 28 UUD Tahun 1945 merupak hak setiap warga negara memberikan suara memilih dan dipilih sebagai keterwakilan calon legislatif.
Perempuan merupakan tiang negara maka “Caleg Perempuan” identik dengan identitas sosial, kesehatan, pendidikan, keamanan, politik, dan  ekonomi  dengan track record yang dimiliki  caleg perempua masalah perempuan  selama berada di tengah masyarakat harus kita tingkatkan  sasaran dan gebrakan spektakuler  penyelesaiannya   dengan cepat dan tepat sasaran.
Hal ini disampaikan calon legislatif (DPRD) Tingkat II Daerah Pemilihan I Nomor 6 Kota Gunung Sitoli Nias dari Partai Hanura  bernama Hendri Parwanti sangat prihatin banyaknya kasus perempuan seperti Kasus Trafficking, Kesehatan, Kekerasan  dan intimidasi  terhadap perempuan dalam lingkungan kerja, rumah tangga.   Selain itu masalah politik. korupsi, proyek-proyek fiktif,  ketenaga-kerjaan,  Kesehatan, pendidikan,  pekerja seks komersial  itu masalah kesetaraan gender dan kemiskinan,  pembunuhan, bunuh diri  di kota-kota besar hingga pedesaan, demikian diungkapkannya dengan terbuka  dan senang saat disapa Media Rakyat, usai acara pembekalan 1200 caleg Partai Hanura di Hotel Tiara Jln Cut Mutia Medan, Minggu (25/8).
Hendri Purwanti telah menikah dengan Drs Firman Harefa SPd MSi dikaruniai Tuhan Tiga Anak ini menuturkan  termotivasi  masalah di atas ia mencalonkan diri atas panggilan jiwanya yang memiliki keinginan luhur dari suami, keluarga dan dorongan masyarakat yang melihatnya memiliki aura manis yang baik, ramah, keibuan dan penyang ini terobsesi untuk membangun Nias dari ketertinggalan dari multi masalah, memohon “Doa restu masyarakat dengan kerendahan hati dapat memberangkatkan menjadi Caleg Tingkat II Kota Nias Dapil I Nomor 6 Partai Hanura mengakui banyak perempuan sudah sukses
Hendri Purwanti merupakan isteri tercinta Drs Firman Harefa SPd, MSi mantan Sekretaris Daerah Pemko Nias lahir di Pekan Baru, 2 Mei 1962 lalu, tamatan SD (Sekolah Dasar) Mardisiwi Tahun 1967-1973, SMEP (Sekolah Menengah Ekonomi Pertama) Negeri Padang, Tahun 1973-1976 dan SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas) Negeri I Padang juga.
Riwayat pekerjaan Hendri Parwanti yang rajin, lincah dan selalu ceria ini bekerja sebagai karyawan di PT Astra Padang Tahun 1982-1984, kemudian kiprah ke Ibukota Negara, di PT Astra Cabang Hasyim Ashari Jakarta Tahun 1984-1985 dan di PT Mugi Jakarta Tahun 1988-2010.
Wanita yang memiliki tiga orang anak ini menuturkan dengan kerendahan hatinya yang tulus menyampaikan sebagai Ibu Tumah Tangga  bahwa pengalamannya di Perusahaan membuat keinginan dan hasratnya dibarengi mentalnya kuat sesuai jati dirinya sebagai mantan Ibu Dharmawanita semua terujud dan terwujud adalah berkat kasih dari Tuhan, dan dari sesama insan manusia tidak terlepas lah yah, ujar Hendri Parwanti.
Menurutnya hidup ini harus dapat berbagi rasa kepada sesama baik susah maupun senang kita harus ingat bahwa kita ada karena kita mau saling ada di tengah masyarakat sebagai perekat mengikat tali-asih secara dekat tidak boleh sesat meskipun tubuh kita penat tekat harus tetap bersahabat agar selamat, tutur Hendri Parwanti.
Diakuinya, “Keinginan luhurnya bilalak duduk di Legislatif dapat menerapkan dan menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah khususnya masalah gender perempuan keterwakilannya memberikan sesuatu yang spektakuler itu nantinya dan saat ini masih rahasia, lho...kalau diberitahu sekarang nanti diambil orang ide, gagasan, dan maksud saya itukan?”ujar Ny Firman Harefa sambil tersenyum.
Fenomena Partisipasi perempuan dan politik telah mendapat kempat yang strategis menjadi perhatian serius jadi  kita harus bekerrius dan fokus untuk mengemas isu dan memecahkan segala isu krusial yang ada di tengah masyarakat.
“Paling tidak caleg perempuan harus mampu menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka bisa untuk membawa perubahan pembangunan, hal ini harus dibuktikan dengan menunjukkan apa yang telah kita lakukan dengan karya nyata bagi masyarakat melalui lingkungan kita masing-masing sebelum menjadi caleg, misalnya selama berkiprah di dunia politik, berkaitan dengan proses pengkaderan yang telah dijalankan caleg perempuan dalam parpol serta seberapa lama seorang caleg perempuan belajar dalam organisasi parpol. Sehingga perempuan direkrut menjadi caleg bukan sekadar dieksploitasi untuk memenuhi kuota tetapi memang direkrut karena benar-benar mampu berkompetisi dan memiliki kapasitas perempuan pada dasarnya memiliki kemampuan  yang telah melekat dalam diri seorang perempuan yang jauh berbeda dengan laki-laki. Berkaitan dengan ketelitian perempuan dalam menyelesaikan sesuatu dan sifat perempuan yang selalu lembut menggunakan pendekatan hati dan kasih sayang dan tidak merendahkan orang lain dan secara esensial kita tak usah takut terhadap apapun masalah yang kita hadapi dalam menyelesaikan segala persoalan harus kita Aminni dengan keyakinan dan tekad luhur pasti Tuhan akan jawab persoalan hidup kita. Amin!  (Nurlince Hutabarat)

Minggu, 01 September 2013

Acara Halal bi halal PD Meriah

Acara Halal Bi Halal Partai Demokrat Medan Meriah
Drs Ir H Sutan Bhatoegana Siregar MM : Silaturahmi dan  Memberi Untuk  Rakyat Besar Pahalanya

Medan, Media                                                                                    Rakyat Sutan Bhatoegana bersama Partai Demokrat Medan melaksanakan halal bihalal menyadari  pentingnya kebersamaaran sesama Partai Demokrat dan masyarakat membangun Sumatera Utara dan khususnya Kota Medan tidak hanya dengan wacana namun perlu memberi perhatian bagi janda miskin, anak  yatim piayatu dan yang membutuhkan, yakinlah “Demokrat  Jaya” kita ujarnya.
Anggota DPR-RI yang memiliki aura senyum ini menjelaskan, “Kalau kita menyadari semua karunia dari Allah SWT lalu apakah tanggung jawab kita terhadap mereka saudara-saudara kita yang memberikan perhatian memilih kita menjadi wakil rakyat ini? “ ujar Sutan. di hadapan Ketua DPRD Kota Medan  sejumlah tokoh,  Walikota Medan (PLT), DPRDSU, DPRD Medan, Usman Jabrik Siregar, Kader Partai Demokrat, Insan Pers dan masyarakat dan simpatisan dalam acara Halal Bi Halal Patai Demokrat DPD Sumut dan Medan  di Gedung Selelecta Jl. Listrik Medan, (31/8) 
Lebih lanjut dikatakannya  mengakui kalau istilah  “Demokrat Jaya” adalah yel-yel yang dia ciptakan buat Partai Demokrat dan itulah yang menjadi harapan kita, sebab kalau kita bersatu bersama membangun Sumatera Utara niscaya akan majulah Sumut ini dengan membangun Silaturahmi membuka pintu sorga dengan hati yang ikhlas, tegasnya.
Sementara, Walikota Medan, Drs Dzumi Eldin MSi mengajak seluruh umat beragama di  Medan Sumatera Utara untuk meningkatkan persatuan dengan merapatkan barisan dan meningkatkan kerukunan antar umat beragama.
Ajakan itu didasari dari kesadaran bahwa pentingnya kerukunan untuk menjamin kondusifitas sebagai modal dasar pembangunan. ” Agama boleh berbeda, tapi kita tetap bersaudara,” ujar Walikota Medan
Walikota  yang juga menekankan pentingnya kondusifitas dalam proses pembangunan. Program pemerintah tidak akan berhasil kalau masyarakatnya kacau dan gontok-gontokan, padahal sasaran pembangunan itu adalah masyarakat itu sendiri.
Walikota  juga menjelaskan bahwa sejauh ini Kota Medan sudah kondusif, namun tetap saja kita harus terus waspada agar kekondusifitasan itu tetap terjaga dengan membangun silaturahmi bagi  sesama anggota partai dan masyarakat saling mengisi kepentingan sosial dan politik, tegas Eldin.
Selanjutnya Anggota DPR-RI Sutan Bhatoe Gana  menilai bahwa silaturahmi mempunyai peran yang sangat strategis membangun kerukunan antar umat beragama. namanya "Partai Demokrat" maka seharusnya lah partai ini menjalin kerukunan tersebut,  hendaknya  tidak hanya menerima namun memberi besar pahalanya, tegasnya didampingi isterinya yang setia, usai makan dan berdendang ria
Tak lupa Bhatoegana mengajak seluruh hadirin dengan  profesi masing masing untuk bersama membangun Sumut yang merupakan provinsi terbesar ke-4 di Indonesia. “Tingkatkan sense of belonging masin- masing kita agar timbul rasa cinta dan memiliki Sumatera Utara ini, “ajaknya.
Terakhir Sutan berpesan agar seluruh warga terlebih tokoh agama agar meningkatkan wawasan kebangsaan terutama empat pilar yaitu UUD 45, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Usai menyantuni anak yatim dan lansia maupun masyarakat miskin yang datang seraya merenda tali asih berjoget bersama dari atas pentas hingga ke lantai dasar Sutan Bhatoe Gana membagi berkat usai makan bersama dihadiri Ketua DPRD Kota Medan Drs Amiruddin, Melliuzar Latief, Anggota DPRD Medan Herry Zulkarnain, Yahya, Irwan Sihombing, Ramli, dan kader PD Kota Medan. (Nur Linche Hutabarat/Salomo)