Selasa, 12 Maret 2013

Tolak Penanda-tanganan di Hotel Angkasa...15 Maret 2013

PILGUBSu 2013  Ke MK Tuntut Ulang?
Mari Kita Doa Agar Hukum dan Kebenaran Tegak 
^*Warga Sumut Tidak Bencong......!!!!




KPU diduga Menangkan pasangan Cagubsu Gatot dan Tengku membuat Pasangan ESJA No 2 dan Gusman No 1 gerah tolak tanda tangani berkas kemenangan pasangan No 5 menjadi polemik sebelumnya di Pilgub 2008 lalu, terulang kemabali.....2013, pelanggaran temuan Gusman 1500 dan ESJA 2000, Bah....bah...?? 
MK harus tindak....pengalaman 2008 dan 2013 tak bisa diampuni lagi....Warga Sumut Tidak bencong....Kalau terbukti KPU dan Panwas harus bertanggung jawab agar api tak berkobar di Sumut !  
KPU, Panwaslu, Mahkamah Konstitusi (MK), Partai dan Penasehat Hukum Cagub-cawagub harus takut akan Tuhan. Ada Pasangan  calon Gubernur Sumatera Utara-wakilnya yang dizolimi atau dirugikan seharusnya tidak terjadi kalau mereka takut akan Tuhan. Korban yang dizolimi perlu mewaspadai untuk tidak terpengaruh bagi-bagi uang atau ringgit naso mangkuling karena hal ini bisa saja terjadi akibat kepentingan Cagubsu-Cawagubsu karena incumben sitiop puro dan kelompoknya diduga untuk dimenangkan mau saja mereka bagi-bagi Karena adanya laporan dan bukti-bukti ke MK buat apa karena seperti pepatah "Pabolak-bolak alaman ni sisilon dan pabolak-bolak sidangolon, karena kolaborasi atau Korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Memang kalau  mengingat PILGUBSU 2008 lalu tidak ada tindakan hukum yang signifikan terhadap keadilan dan kebenaran.tapi demi penegakan hukum akhirnya dilapor juga tapi penegakan hukum tak ada yang signifikan dengan sesuai amanah rakyatkan??? 
Mari kita berdoa agar Tuhan menyingkapkan tabir hukum berkeadilan dan kebenaran dan berharap mudah-mudahan pasangan ESJA berhasil mengungkap segala ketidakjujuran yang menyakitkan hati rakyat Sumut dan MK mampu memutuskan solusi penegakan hukum yang signifikan, agar ada efek jera bagi yang mempermainkan hukum dan menyakiti hati rakyat harus diberi sanksi tegas...
Masyarakat Sumut mulai muak dan jijik mengikuti Pilgub karena masyarakat mulai memiliki ketidak percayaan terhadap pemimpin Sumut saat ini, sehingga muncul anekdot, " Biarlah ga usah ikut milih  cagubsu-cawagubsu karena begini-gini aja terus...dan dari periuk juganya nasi itu" Siapapun pemimpinnya sama aja. ungkap Op Toras didampingi Bang Ucok Kamis, (7/3)di Jln Kejaksaan Medan. Menurutnya dari pengalaman masa lalu di Pilgubsu 2008 tak ada yang berobah pembangunan, ekonomi, keamanan, pendidikan, kesehatan, infrastrukur, dan kepedulian terhadap sesama semakin berkurang, justru hukumpun sering dipermainkan para oknum aparatur negara, apalagi kalau kita orang miskin semakin mampuslah, karena apa? lalu ia menjawab karena para koruptor meraja lela dan tak punya rasa malu, nah justru mereka pesta-pesta pula atas dasar hitungan Lembaga Survey Indonesia yang di Metro TV itu meskipun KPU belum mengumumkan. 
Menurut Anda sebaiknya bagaimana? lalu Op Toras menoleh....hah.....Sebaiknya para Koruptor dihukum gantung....atau hukum mati! Lho, tapi belum ada hukum atau UU seperti itu di Indonesia, bagaimana itu? Makanya para Koruptor semakin merajalela....tapi aku rasa betul juga belum ada UU atau Hukum mati tapi alangkah baiknya. Lihatlah nanti kalau dipaksakan penzoliman masih juga wah, bisa-bisa "Revolusi aja" ujar Op Toras diusianya 86tahun.
Kalau ada yang nuntut ke MK nah yang untung siapa, kamu tahu, ga....yah mereka yang di ataslah...sudah pasti? Yah...sudahlah minum kopi dulu ga usah tanya-tanya....lagi....bosan aku bahas negara ini ga abis-abis...aku sudah tua! 
Sementara, kita berharap penegakan hukum harus signifikan dengan fakta dan seluruh unsur sdm di pilgubsu sudah harus diganti karena aku duga tak jujurrlah.....tapi biarlah gitu...akhirulalam nanti akan dipertanggungjawabkan ....ujarnya mengakhiri...(**)   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar